Selasa, 16 Desember 2014

KISAH
US

Ketika keheningan menguasai malam
Dan ribuan bintang tak tampak diperaduan
Hanya lampu pijar yang menerangi sudut kota
Menerbangkan pikiran bersama malam
Seakan bercerita nasib di daerah rantauan
Inginku sejenak bersandar dipelukmu
Melepas lelah yang mengusik kalbu
Hingga fajar datang menyambut
Ia masih terlelap dipelukanmu
Yang larut dalam cerita semalam.

Sabtu, 13 Desember 2014

KEMBALI
Uni Sofia

Angin nakal ini membawaku pada memori lama
Saat kau tumpahkan energi diantara reranting dan dedaunan
Kicauan burung menjadi penghibur dalam lelahmu
Kuperhatikan setiap langkahmu yang mulai letih
Kau tuangkan segelas teh sebagai penghilang dahaga
Lalu berdiri tegap menatap petakan petakan tanah
Seakan kau berharap benih itu tumbuh subur
Putri malu menjadi saksi pengorbananmu
Rajawali pun sebagai simbol kekuatanmu
Saat kau memutuskanku untuk merantau
Apakah aku harus berkelana dengan waktu ?
Saat kau disana berjuang untuk masa depanku
Aku ingin kembali.

Selasa, 02 Desember 2014

Air mata seorang laki-laki tua lebih menggetarkan
Daripada air mata seorang pemuda
Karena ia merupakan sisa hidup dalam tubuhnya yang lemah.
Air mata seorang pemuda seperti embun
Yang jatuh di daun setangkai mawar,
Sementara air mata seorang laki-laki tua
Seperti daun layu yang jatuh bersama angin musim dingin.

Selasa, 25 November 2014

CINTAKU JAUH DI PULAU
Chairil Anwar

Cintaku jauh di pulau,
gadis manis, sekarang iseng sendiri

Perahu melancar, bulan memancar,
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar.
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak 'kan sampai padanya.

Di air yang tenang, di angin mendayu,
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
"Tujukan perahu ke pangkuanku saja,"

Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!
Perahu yang bersama 'kan merapuh!
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!

Manisku jauh di pulau,
kalau 'ku mati, dia mati iseng sendiri.

Kamis, 20 November 2014

Tentang Matahari

Matahari yang di atas kepalamu itu
adalah balonan gas yang terlepas dari tanganmu
waktu kau kecil, adalah bola lampu
yang di atas meja ketika kau menjawab surat-surat
yang teratur kau terima dari sebuah Alamat,
adalah jam weker yang berdering
sedang kau bersetubuh,
adalah gambar bulan
yang dituding anak kecil itu sambil berkata :
"Ini matahari! Ini matahari!"
Matahari itu? Ia memang di atas sana
supaya selamanya kau menghela
bayang-bayanganmu itu.

Rabu, 12 November 2014

SENJA
Uni Sofia

Gemercik hujan kian mereda
Riak gembira berirama
Kepenatan sirna dilema melanda
Senja
Aku terpana akan kehadiranmu
Anganku terpaku menghapus luka
Menghadirkan kisah baru
Yang terpahat indah dihatiku
Senja
Satu kata yang menuntun dalam kegelapan malam
Eksistensimu merasuk jiwa
Mengalir dalam pelita
Senyum yang menari dalam hamparan impian
Senja
Yang hanya bisa kulihat dibalik senyummu
Dia adalah kamu.

Kamis, 06 November 2014

KERINDUAN

Sunyi cuaca malam ini
Tak satu pun terdengar suara burung
Menandakan suasana seperti bunga layu
Yang tak pernah tersirami
Kini hanya bisa merasakan kerinduan
Kerinduan memikirkanmu
Susah Menghilang dari memoriku
Karena kau adalah mantan terindah

Kau mengahancurkan semua impian
Terima kasih kau racuni hatiku
Hingga ku tersiksa sendiri dalam kesunyian.

Rabu, 05 November 2014

PUISIKU

Aku ingin menjadi al-ta'rif
Agar bisa mengkhususkanmu didalam hatiku
Aku ingin menjadi dhomir na
Yang akan tetap mencintaimu
Dimanapun aku berada
Aku ingin menjadi harakat fathah
Yang menempatkanmu diatas segalanya
Tetapi semua itu akan angan saja
Karena dimatamu aku hanyalah huruf ilat
Yang tidak diharapkan kedatangannya.

Selasa, 04 November 2014

MENUJU KE LAUT


Kami telah meninggalkan engkau
tasik yang tenang, tiada beriak
Diteduhi gunung yang rimbun
Dari angin dan topan
Sebab sekali kami terbangun
Dari mimpi yang nikmat
Ombak ria berkejar-kejaran
Di gelanggang biru bertepi langit
Pasir rata berulang dikecup
Tebing curam ditantang diserang
Dalam bergurau bersama angin
Dalam berlomba bersama mega 
Sejak itu jiwa gelisah
Selalu berjuang, tiada reda
Ketenangan lama rasa beku
Gunung pelindung rasa pengalang
Berontak hati hendak bebas
Menyerang segala apa mengadang
Gemuruh berderau kami jatuh
Terhempas berderai mutiara bercahaya
Gegap gempita suara mengerang
Dahsyat bahna suara menang
Keluh dan gelak silih berganti
Pekik dan tempik sambut menyambut
Tetapi betapa sukarnya jalan
Badan terhempas, kepala tertumbuk
Hati hancur, pikiran kusut
Namun kembali tiadalah ingin
Ketenangan lama tiada dirinya
Kami telah meninggalkan engkau
Tasik yang tenang, tiada beriak
Diteduhi gunung yang rimbun
Dari angin dan topan
Sebab sekali kami terbangun
Dari mimpi yang nikmat.

Senin, 03 November 2014

Nikmat Hidup

Setelah diri bertambah besar
Di tempat kecil tak muat lagi
Setelah harga bertambah tinggi
orang pun segan datang menawar
Rumit beredar di tempat kecil
kerap bertemu kawan yang culas
Laksana ombak di dalam gelas
Diri merasai bagai terpencil
Walaupun musnah harta dan benda
Harga diri janganlah jatuh
Binaan pertama walaupun runtuh
Kerja yang baru mulailah pula
Pahlawan budi tak pernah nganggur
Khidmat hidup sambung bersambung
Kadang turun kadang membumbung
Sampai istirahat di liang kubur
Tahan haus tahanlah lapar
Bertemu sulit hendaklah tenang
Memohon-mohon jadikan pantang
Dari mengemis biar terkapar
Hanya dua tempat bertanya
Pertama tuhan kedua hati
Dari mulai hidup sampai pun mati
Timbangan insan tidaklah sama
Hanya sekali singgah ke alam
Sesudah mati tak balik lagi
Baru rang tahu siapa diri
Setelah tidur di kubur kelam
Wahai diriku teruslah maju
Di tengah jalan janganlah berhenti
Sebelum ajal, janganlah mati
Keridhaan Allah, itulah tuju
Selama nampak tubuh jasmani
Gelanggang malaikat bersama setan
Ada pujian ada celaan
Lulus ujian siapa berani
Jika hartamu sudah tak ada
Belumlah engkau bernama rugi
Jika berani tak ada lagi
Separuh kekayaan porak poranda
Musnah segala apa yang ada
Jikalau jatuh martabat diri
Wajah pun muram hilanglah seri
Ratapan batin dosa namanya
Jikalau dasar budimu culas
Tidaklah berubah kerana pangkat
Bertambah tinggi jenjang di tingkat
Perangai asal bertambah jelas
Tatkala engkau menjadi palu
Beranilah memukul habis-habisan
Tiba giliran jadi landasan
Tahanlah pukulan biar bertalu
Ada nasihat saya terima
Menyatakan fikiran baik berhenti
Sebablah banyak orang membenci
Supaya engkau aman sentosa
Menahan fikiran aku tak mungkin
Menumpul kalam aku tak kuasa
Merdeka berfikir gagah perkasa
Berani menyebut yang aku yakin
Celalah saya makilah saya
Akan ku sambut bertahan hati
Ada yang suka ada yang benci
Hiasan hidup di alam maya

Jumat, 31 Oktober 2014

Hati Sanubari

Biarkanlah saya menyebut apa yang terasa
Kemudian tuan bebas memberi saya nama
dengan apa yang tuan sukai
Saya adalah pemberi maaf
Dan perangai saya adalah mudah, tidak sulit
Cuma rasa hati sanubari itu
tidaklah dapat saya menjualnya
Katakanlah kepadaku, demi Tuhan
Adakah rasa hati sanubari itu bisa dijual?

Kamis, 30 Oktober 2014



MENGGAPAI ASA

Pernahkah dikau tertatih
Tak berdaya tanpa asa
Tekad yang dulu kuat
Kini seakan raib ditelan bencana
Menggeleng tak tentu arah dalam senang
Terbuai hilang arah tak tentu tujuan
Cita yang pernah terpatri dalam jiwa
Kini tak terlihat bagaimana kini kabarnya
kala terhampas keras
Terpelanting tertampar kenyataan
Kuasa tuhan menaungi jiwa
Jiwa penuh ambisi
Ambisi suci yang sampat ternoda
Tuhan mau aku tak begini adanya
Lurus kedepan tak berpaling berbelok
Madep manteb kokoh menatap asa
Dulu asa pernah redup, namun aku sadar
Bahwa tuhan mau yang lebih berarti bagi diri ini
Tuhan berkehendak
Dalam sukar terjalnya proses
Aku pantas mendapatkan tepuk riuh
Dari tangan-tangan serta wajah kagum
Akan perjuanganku
Semangat
Semangat
Tuhan memberi berkat.

Rabu, 29 Oktober 2014

SURAT DARI IBU

Pergi ke dunia luas, Anakku sayang
Pergi ke hidup bebas !
Selama angin masih angin buritan
Dan matahari pagi menyinari daun-daun
Dalam rimba dan padang hijau
Pergi ke laut lepas, Anakku sayang
Pergi ke alam bebas !
Selama hari belum petang
Dan warna senja belum kemerah-merahan
Menutup pintu waktu lampau
Jika bayang telah pudar
Dan elang laut pulang ke sarang
Angin bertiup ke benua
Tiang-tiang akan kering sendiri
Dan nahkoda sudah tahu pedoman
Boleh engkau datang padaku !
Kembali pulang, Anakku sayang
Kembali ke balik malam !
Jika kapalmu telah merapat ketepi
Kita akan bercerita
Tentang cinta dan hidupmu pagi hari.

Selasa, 28 Oktober 2014

Cinta itu adalah kelemahan alami yang merangkai
Dalam bilik batin kita lewat manusia pertama.

Senin, 27 Oktober 2014

DI BAWAH BULAN

Ketika sebuah suara
Memanggil namanya
Ia hentikan langkahnya.
Rumpun pohonan remang-remang
Mahkota cahaya dipucuk daunnya.
Ia tak lihat orangnya
Tapi suara dikenalnya.
Ketika bulan menjenguknya
Tampak pipinya
Bagai kelopak angsoka
Kerna darah naik
Ke muka dan bulu kuduknya.
Terdengar cengkerik berpacaran
Pucuk-pucuk cemara bergeseran.
Ketika sebuah suara
Memanggil namanya
Ia pun tahu siapa menunggunya.
Cahaya lembut memabukkan
Angin meniup tepi kalinya.
Ketika sebuah tangan kuat
Meraba pundaknya menyerahlah ia.

Minggu, 26 Oktober 2014

Kita hidup hanya untuk menemukan keindahan
Sedangkan semua selainnya adalah bentuk penantian.

Sabtu, 25 Oktober 2014

Kata hati adalah sebuah kaedilan
Meskipun hakimnya lemah
Kelemahan meninggalkan ketidakadidayaan
Untuk mengejewantahkan keadilannya.

Kamis, 23 Oktober 2014

Rabu, 22 Oktober 2014

KANGEN
Karya W.S Rendra

Kau tak akan mengerti bagaimana kesepianku
Menghadapi kemerdekaan tanpa cinta
Kau tak akan mengerti segala lukaku
Karena cinta telah sembunyikan pisaunya
Membayangkan wajahmu adalah siksa
Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan
Engkau telah menjadi racun bagi darahku
Apabila aku dalam kangen dan sepi
Itulah berarti aku tungku tanpa api.

Senin, 20 Oktober 2014

AKU INGIN
Sapardi Djoko Damono

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat diucapkan
Kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
Awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.

Minggu, 19 Oktober 2014

BANGKIT
Karya : Uni Sofia

Aku terjatuh untuk bangkit
Aku terjatuh bukan untuk meratapinya
Ketika harapan dan impian itu datang
Perjuangan yang sebenarnya telah menanti
Dalam kesunyian aku menanti dan berdoa
Dan waktu yang menemani setiap langkahku
Api cinta telah membakar semangat yang ada
Semua keresahan dan kegelisahan sirna
Kulihat kau yang berdiri disana
Tegap membisu dalam senyuman
Kepercayaan dan amanah yang diberikan
Menjadi motivasi terindah yang kudapatkan
Aku terjatuh untuk bangkit
Aku terjatuh untuk berlari mengejar mimpi
Aku terjatuh untuk merasakan indahnya masa depan.



Kamis, 16 Oktober 2014

Dan aku
Jangan pandangi aku seperti itu
Aku tak demikian adanya
Bukan aku, karena aku tak sekuat yang Engkau takdirkan..
Karena aku tak sedewasa yang mereka ucap..
Tuhan Maaf, meskipun ini bukan titik lelahku
Jangan biarkan tatap-tatap itu menghakimi ku
Buah bibir itu memaksa untuk ku telan bulat bulat
Aku mohon kan ini,
Dalam do’a aku tak mampu rangkaikan kata dan bahasa indah
Tuhan Engkau tau, jika ini bukan titik
Tapi beri aku 1 detik saja
Untuk menjelaskan apa yang terjadi pada diriku
Meskipun aku sendiri tak pernah mengerti
Ijinkan aku pergi dan menguburkan cinta-cinta yang bukan takdirku kelak..
Dan Tuhan, biarkan ku kembalikan cinta ini
Aku mohon, berikan aku cinta-Mu untuk ku saja ‘hanya’
Cukup dan aku, bukan penikmat apa yang belum sepenuhnya kau serahkan
Tak mau memiliki yang memang bukan punyaku
Dan tak akan mempertahankan yang telah termiliki
Meski aku menginginkannya
Hanya tentang sepotong permen yang mereka buang setelah tak manis lagi..

Rabu, 15 Oktober 2014

Keabadian itu
Tak akan memiliki makna apa pun
Jika tidak dibingkai oleh Cinta
Sebab Cinta itu sendirilah
Wujud keabadian yang paling sejati.

Selasa, 14 Oktober 2014

Selama satu jam aku menikmati hidup
Sebagai mawar yang angkuh
Aku telah selintas mengenyam sebagai Ratu
Telah kupandang semesta cakrawala
Dari tangkup mawar
Kini aku akan mati
Sebab jiwaku menjumpai muara tujuannya
Aku telah sukses meluaskan pengalamanku
Ke sebuah alam yang terletak diseberang
Lorong agung yang tersembunyi dari kelahiranku.

Senin, 13 Oktober 2014

UNTUKMU IBU PERTIWI
Karya : Uni Sofiah

Sang merah putih tiada henti berkibar
Melambai-lambai di ujung tombak keemasan
Kemerdekaan yang telah lama digenggam
Belum juga bisa kami rasakan
Bangunlah putra putri bangsa
Penerus generasi emas Indonesia
Sudah cukup lama kamu tertidur
Tangisan ibu pertiwi yang mengetuk hati
Menuntun langkah kami untuk berlari
Bersama jejak yang masih membaja
Mengartikan kemerdekaan yang kita miliki
Lihatlah putra putri mu disini
Ditanah air tercinta ini
Kami terus memompa semangat untuk berkarya
Mengisi kemerdekaan yang masih kelabu
Bangunlah putra putri bangsa
Penerus generasi emas Indonesia
Raih kemerdekaan yang sesungguhnya
Kemerdekaan tanpa penindasan
Air mata mu tidak akan menetes percuma lagi
Karena jiwa kami telah bangkit
Mengemban amanah yang kau berikan
Untuk mencapai titik puncak keemasan
Indonesia bisa dan maju Indonesia bermartabat.

Minggu, 12 Oktober 2014

KERINDUAN YANG TAK TERBALAS

Setiap malam adalah rumah mautku
Malam kesedihan ku
Dimana saat rindu semati itu
Bertahan dalam kesedihan
Bagaimana mungkin aku terus diam
Kalau ini semua tak terbalas
Bagaimana mungkin aku terus diam
Kalau ini semua menggantung…

Engkau…
Yang ada di sana, yang jauh dimata
Taukah kau jika aku tulis ini
Tulis tentangmu, tentang rindumu
Engkau…
Pernahkah juga menyambut rinduku
Walau hanya dengan senyum
Tanpa harus kau ucap kata penyambutan
Aku tidak berharap lebih
Aku tidak berharap menjadi orang nomor 1 dihatimu
Karena ku yakin itu tak mungkin.

Sabtu, 11 Oktober 2014

Pria terhormat adalah
Pria yang tidak pernah mengumbar
Kata kata maupun rayuan
Untuk memikat wanita
Tetapi Pria terhormat adalah
Dia yang langsung mendatangi wali wanita tersebut
Untuk diizinkan memilikinya.

Kamis, 09 Oktober 2014


Kebanyakan orang yang gagal
Adalah orang yang tidak menyadari
Betapa dekatnya mereka ke titik SUKSES
Saat mereka memutuskan untuk MENYERAH.

Uni Sofia

Rabu, 08 Oktober 2014

KETIKA EGO TAK MAMPU MELEPASMU
Karya : Uni Sofia

Saat aku rapuh dan kehilangan arah
Cahaya itu datang mendekapku
Dalam kesedihan ku rasakan
ketulusan Cahaya yang kau pancarkan
Aku terlelap dalam dekapanmu
Yang terus berharap akan keindahan itu
Hilangkan segala ego yang ada
Raihlah dia dengan cahaya yang kau miliki
Karena dia berharap pasti akan kehadiranmu.

Selasa, 07 Oktober 2014


Hidup akan terasa Indah jika kita menjalaninya dengan Ikhlas
Tetapi akan terasa sulit jika kita tidak pernah mensyukuri apa yang kita miliki
Jadilah insan yang selalu bersyukur untuk dapat menikmati hidup tanpa beban.



UNI SOFIA

Senin, 06 Oktober 2014

PENGORBANAN
usr

Bertahanlah bersama mereka
Yang sudah berkorban
dan berjuang dalam hidupmu.
Dan lepaskan mereka
yang hanya datang
lalu pergi
tanpa harus berkorban
dan berjuang 
untuk mendapatkanmu.