Senin, 03 November 2014

Nikmat Hidup

Setelah diri bertambah besar
Di tempat kecil tak muat lagi
Setelah harga bertambah tinggi
orang pun segan datang menawar
Rumit beredar di tempat kecil
kerap bertemu kawan yang culas
Laksana ombak di dalam gelas
Diri merasai bagai terpencil
Walaupun musnah harta dan benda
Harga diri janganlah jatuh
Binaan pertama walaupun runtuh
Kerja yang baru mulailah pula
Pahlawan budi tak pernah nganggur
Khidmat hidup sambung bersambung
Kadang turun kadang membumbung
Sampai istirahat di liang kubur
Tahan haus tahanlah lapar
Bertemu sulit hendaklah tenang
Memohon-mohon jadikan pantang
Dari mengemis biar terkapar
Hanya dua tempat bertanya
Pertama tuhan kedua hati
Dari mulai hidup sampai pun mati
Timbangan insan tidaklah sama
Hanya sekali singgah ke alam
Sesudah mati tak balik lagi
Baru rang tahu siapa diri
Setelah tidur di kubur kelam
Wahai diriku teruslah maju
Di tengah jalan janganlah berhenti
Sebelum ajal, janganlah mati
Keridhaan Allah, itulah tuju
Selama nampak tubuh jasmani
Gelanggang malaikat bersama setan
Ada pujian ada celaan
Lulus ujian siapa berani
Jika hartamu sudah tak ada
Belumlah engkau bernama rugi
Jika berani tak ada lagi
Separuh kekayaan porak poranda
Musnah segala apa yang ada
Jikalau jatuh martabat diri
Wajah pun muram hilanglah seri
Ratapan batin dosa namanya
Jikalau dasar budimu culas
Tidaklah berubah kerana pangkat
Bertambah tinggi jenjang di tingkat
Perangai asal bertambah jelas
Tatkala engkau menjadi palu
Beranilah memukul habis-habisan
Tiba giliran jadi landasan
Tahanlah pukulan biar bertalu
Ada nasihat saya terima
Menyatakan fikiran baik berhenti
Sebablah banyak orang membenci
Supaya engkau aman sentosa
Menahan fikiran aku tak mungkin
Menumpul kalam aku tak kuasa
Merdeka berfikir gagah perkasa
Berani menyebut yang aku yakin
Celalah saya makilah saya
Akan ku sambut bertahan hati
Ada yang suka ada yang benci
Hiasan hidup di alam maya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar